Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kiri ketiga), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) Airlangga Hartarto (tengah), Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin (Kanan keempat), Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM, Founder & Executive Chairman of Aspen Medical Glenn Keys AO, dan CEO Sanusa Medika, Dr. Andrew Rochford melakukan ceremony peresmian dimulainya pembangunan Rumah Sakit berstandar internasional Aspen Medical Hospital Depok.
INDONESIAHOUSING.ID, Depok— Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto, bersama Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meresmikan dimulainya pembangunan Rumah Sakit berstandar internasional Aspen Medical Hospital Depok, Selasa, (20/6/2024). Rumah sakit ini dikembangkan Sanusa Medika, perusahaan joint venture antara perusahaan kesehatan global asal Australia Aspen Medical dan Docta bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jawa Barat PT Jasa Sarana. Aspen Medical diproyeksikan akan menginvestasikan dana sebesar Rp600-750 miliar untuk mendirikan rumah sakit berstandar internasional pertama di Kota Depok di lahan seluas 12,500 m2 di kawasan Eco Town Depok, Kota Depok, Jawa Barat.
Momen ceremony ini juga turut dihadiri oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, Founder & Executive Chairman of Aspen Medical, Glenn Keys AO serta CEO Sanusa Medika, Dr. Andrew Rochford bersama Dewan Direksi PT Sanusa Medika Hospitals serta Jajaran Direksi Vasanta Group.
Baca Juga: Australia Investasi Bangun RS Internasional Pertama di Eco Town Sawangan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Airlangga Hartarto mengatakan, kesepakatan pembangunan rumah sakit ini merupakan kerjasama bilateral saat Presiden RI Jokowi berdiskusi dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di forum G20 beberapa waktu lalu di Bali. Investasi Australia pada proyek rumah sakit tersebut sebesar 90%.
“Kerjasama ini diharapkan dapat terus meningkatkan investasi perusahaan-perusahaan Australia di Indonesia, seperti yang dilakukan Aspen Medical untuk mendukung sektor layanan kesehatan berkualitas di Indonesia. Hadirnya Aspen Medical Hospital Depok, juga diharapkan dapat mengurangi keinginan masyarakat untuk berobat keluar negeri. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus mendukung pembangunan rumah sakit seperti Aspen Medical Hospital Depok ini, sehingga dapat berdampak positif bagi masa depan medical tourism Indonesia,”terang Airlangga.
Baca Juga: Menko Airlangga Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Berlanjut
Menurut Menko Airlangga, salah satu tujuan utama dari kemitraan ini adalah untuk mengkatalisasi pemulihan kesehatan dan ekonomi bagi warga Jawa Barat. Pada tahun 2020, Aspen Medical dan Docta telah menandatangani kesepakatan untuk menginvestasikan US$1 billion atau setara Rp14 triliun di Indonesia dan bekerjasama dengan BUMD Jawa Barat PT Jasa Sarana mendirikan perusahaan joint venture Sanusa Media dan menargetkan akan membangun 23 rumah sakit serta 650 klinik kesehatan masyarakat di provinsi Jawa Barat selama jangka waktu 20 tahun kedepan, salah satunya adalah Aspen Medical Hospital Depok.
Pada kesempatan yang sama, Founder & Executive Chairman of Aspen Medical, Glenn Keys AO menjelaskan, Rumah Sakit Aspen Medical Hospital Depok mengusung konsep layanan terpadu dengan keunggulan kelas dunia, dapat memberikan standar, inovasi, dan perawatan kesehatan berkualitas standar internasional yang komprehensif dan terintegrasi. Kami sangat senang bisa menghadirkan rumah sakit yang dapat memenuhi beragam kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, sesuai instruksi Presiden bahwa ketersediaan rumah sakit dengan layanan lengkap, berkualitas sangat dibutuhkan dan harus ditingkatkan oleh Indonesia. Aspen Medical Hospital Depok merupakan salah satu bentuk dukungan untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan. “Kami mengapresiasi Aspen Medical akan memberikan layanan kesehatan berkelas internasional ke Indonesia. Sehingga kontribusinya diharapkan dapat meningkatkan kemajuan standar kesehatan Indonesia, ”imbuhnya.
Baca Juga: Beroperasi Awal 2024, Ini Keunggulan yang Akan Dihadirkan Bethsaida Hospital Serang
Senada dengan ungkapan Menteri Kesehatan RI, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan, pemerintah daerah Jawa Barat mengapresiasi Aspen Medical dan Sanusa Medika atas komitmennya dalam mewujudkan kemajuan pelayanan kesehatan di Jawa Barat. Pembangunan rumah sakit ini sangat penting, karena sektor kesehatan akan sangat berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
“Kami yakin, proyek ini akan membantu upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jawa Barat dan memperteguh Provinsi Jawa Barat menjadi daerah yang unggul dalam pelayanan kesehatan,” tegasnya.
Sementara CEO Sanusa Medika Dr. Andrew Rochford menambahkan, dengan dukungan dari Aspen Medical, Docta dan PT Jasa Sarana, Sanusa Medika berkomitmen untuk menghadirkan perawatan kesehatan yang lebih baik, terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses layanan kesehatan.
Baca Juga: Kolaborasi Sumitomo dan GPI Siap Hadirkan Rumah Bergaya Jepang di Depok
“Upaya ini mencakup berbagai aspek, termasuk peningkatan dalam layanan kesehatan, penyediaan kapasitas tempat tidur, perluasan akses kelebih banyak peralatan diagnostik, dan penyediaan layanan kesehatan dengan standar internasional,” ucapnya.
Lebih lanjut Andrew, Aspen Medical Hospital Depok merupakan Rumah Sakit Umum tipe B yang akan memiliki sertifikat berstandar internasional. Hadir dengan tujuan untuk mengatasi kekurangan ketersediaan tempat tidur, khususnya di cakupan wilayah Depok dan sekitarnya. Dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 200 unit, tempat tidur isolasi yang canggih dan unit perawatan intensif, diharapkan memiliki kemampuan untuk menyediakan lebih dari 30.000 kunjungan Rawat Jalan pertahun dan lebih dari 3.000 hari Rawat Inap pada tahun pertama operasinya serta bisa mencapai potensi optimal untuk lebih dari 300.000 kunjungan Rawat Jalan per tahun dan lebihdari 26.000 hari Rawat Inap pada tahun ke-11. Rumah sakit ini juga diharapkan dapat menjaring setidaknya 56.000 pasien Inbound Medical Tourism setiap tahunnya. (zh1).