NEWS

Pekerja Sektor Informal Bekasi semakin Betah Tinggal di Rusun

Rusun Bekasi

Pembangunan Rumah susun (Rusun) untuk masyarakat sektor informal, salah satunya di Kota Bekasi ini merupakan bukti dan wujud nyata bahwa pemerintah hadir membantu masyarakat sehingga mereka bisa tinggal di hunian vertikal yang layak. (Foto: Ristyan/Kemen PUPR).

INDONESIAHOUSING.ID, Kota Bekasi— Pembangunan rumah susun (Rusun) untuk masyarakat sektor informal yang dilaksanakan Kementerian PUPR bersama Kementerian Sosial di Kota Bekasi ternyata membawa dampak positif dan manfaat bagi para penghuninya. Mereka yang sebelumnya tinggal di kawasan kumuh, bantaran sungai serta bekerja di sektor informal kini bisa menikmati hunian nyaman dan layak huni sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga dengan pemberdayaan dan pelatihan serta bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Rusun Khusus MBR di Bekasi ini Disewakan Hanya Rp10 Ribu Per Bulan

Salah seorang penghuni Rusun di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi, Maryani (43 tahun) mengaku senang tinggal di Rusun. Wanita yang dulu hanya sebagai pemulung dan tinggal di bantaran sungai di kawasan Ganda Agung Kota Bekasi sekarang bisa tinggal dengan nyaman di Rusun bersama suami dan anak-anaknya.

“Saya nggak pernah mimpi bisa tinggal di Rusun yang bagus seperti ini. Fasilitasnya lengkap dan nyaman, pengelolanya juga baik dan memberi pengarahan dan pelatihan buat saya dan penghuni Rusun lainnya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga: Pembangunan 47 Tower Rusun ASN dan Hankam di IKN Segera Dimulai

Maryani yang telah mendapat pelatihan dan pendampingan dari Kementerian Sosial pun kini sudah mahir menjahit dan mulai mendapat banyak pesanan dari pihak luar. Kementerian Sosial melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial menggandeng pihak luar yang ingin memesan berbagai produk seperti sandal hotel, pakaian seragam hingga goodie bag sehingga para penghuni Rusun bisa mendapatkan tambahan penghasilan.

“Saya juga senang karena suami yang dulu tidak bekerja kini bisa beralih profesi sebagai petani di lahan ada di bagian belakang Rusun. Terimakasih banyak untuk Presiden Joko Widodo dan Menteri Sosial serta Menteri PUPR yang sudah membantu saya dan keluarga lainnya sehingga bisa tinggal di Rusun ini. Khusus buat Pak Basuki, Rusunnya mantap pak,” katanya sambil tersenyum.

Penghuni Rusun lainnya, Resa Mursanto (49 tahun). Dia mengaku dulu bekerja serabutan dan tinggal bersama isteri dan anak-anaknya di kontrakan sempit di daerah Margahayu, Bekasi Timur. Dirinya memberanikan diri mendaftar ke Kementerian Sosial dengan harapan untuk memperbaiki nasib dan tinggal di hunian layak dan sehat.

Baca Juga: LRT Jabodebek Dongkrak Harga Rumah di Bekasi hingga 5,8 Persen

Setalah menjalani serangkaian assesment dan pelatihan dari Kementerian Sosial, kini dia sudah memiliki pekerjaan sebagai pengawas kontraktor bangunan dan keluarganya bisa tinggal dengan nyaman karena fasilitas di unit Rusun sudah sangat lengkap.

“Fasilitas di Rusun di Kota Bekasi ini sangat lengkap mulai dari tempat tidur, kasur, meja kursi makan, kitchen set mini, gelas piring serta kompor gas sudah disediakan. Kamar mandinya juga bersih dan kamarnya bagus jadi kami tinggal masuk membawa pakaian dan peralatan seperlunya,” terangnya.

Resa berharap kepada pemerintah supaya bisa melanjutkan program Rusun untuk masyarakat yang bekerja di sektor informal karena masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan pemerintah di sektor perumahan.

“Kalau bisa program Rusun untuk orang-orang seperti saya yang kerjanya serabutan dan tidak tetap penghasilannya bisa terus dilanjutkan. Saya juga ingin merubah nasib dan anak-anak bisa menikmati pendidikan supaya kehidupannya kelak lebih baik. Terimakasih buat Presiden Joko Widodo atas program pembangunan Rusun ini dan kalau bisa dilanjutkan lagi supaya bisa bantu banyak orang,” harapnya.

Baca Juga: Buka Munas REI XVII, Presiden Jokowi Puji Kontribusi REI di Tengah Perlambatan Ekonomi Global

Menurut Pengelola Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kota Bekasi, Hendra, pihak Kementerian Sosial melakukan seleksi yang cukup ketat serta assesment bagi calon penghuni Rusun. Pihaknya juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi untuk mendata siapa saja masyarakat yang berhak tinggal di Rusun.

“Kami juga memiliki sejumlah kriteria penghuni Rusun yakni masyarakat yang rentan dari kemiskinan, penyandang disabilitas dan orang lanjut usia. Kami juga memiliki peraturan yang wajib dipatuhi serta memberikan pelatihan kepada penghuni agar mereka memiliki ketrampilan sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto menyatakan, pembangunan Rusun untuk masyarakat sektor informal ini merupakan bukti dan wujud nyata bahwa pemerintah hadir membantu masyarakat sehingga mereka bisa tinggal di hunian vertikal yang layak. Berbagai fasilitas pendukung pun sudah dilengkapi sehingga para penghuni tinggal masuk bersama keluara membawa pakaian dan peralatan rumah tangga tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Kabar Gembira! BP Tapera Siap Dukung Pekerja Mandiri di Jawa Barat Beli Rumah

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Rusun Sentra Terpadu Pangudi Luhur dibangun oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa II Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di lahan milik Direktorat Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial di Jalan H.M Joyo Martono, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi. Rusun tersebut dibangun setinggi lima lantai dengan 93 unit hunian tipe 24 dan telah diresmikan oleh Menteri Sosial pada 10 Februari 2023.

“Kami harap dengan pembangunan Rusun ini masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan pemerintah. Selain itu kami harap para penghuni bisa ikut merawat dan mengelola Rusun ini dengan baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama,” katanya. (ara-3).

Redaksi@indonesiahousing.id

22 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *