Program akad massal perumahan subsidi Logam Bangun Setia 2 ini diprakarsai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimana secara nasional diikuti oleh seluruh Kantor Cabang dan Kantor Cabang Syariah dalam waktu sehari sebanyak 10.000 unit rumah subsidi.
INDONESIAHOUSING.ID, Bekasi– Perumahan Logam Bangun Setia 2 (LBS-2) yang dikembangkan oleh PT Saipul Putra Sakti (Imanan Holding) pada Sabtu (25/06/2022) melakukan prosesi akad kredit masal. Prosesi akad kredit massal ini diikuti oleh 150 konsumen yang diadakan di Ballroom Marketing Gallery Logam Bangun Setia 2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Program akad masal ini diprakarsai oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimana secara nasional diikuti oleh seluruh Kantor Cabang dan Kantor Cabang Syariah dalam waktu sehari sebanyak 10.000 unit rumah subsidi.
Baca Juga: Luar Biasa! BTN Tuntaskan Akad Kredit Massal 10.000 Unit Rumah dalam Sehari
Skema pembiayaan KPR yang disalurkan yaitu KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang diberikan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) segmen berpenghasilan tetap swasta (karyawan).

Kemudian KPR Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) yang diberikaan untuk MBR segmen berpenghasilan tidak tetap (wirausaha) seerta KPR Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang diberikaan untuk MBR segmen Pegawai Negeri
Firman Budiman, selaku CEO Imanan Holding (Komisaris PT Saipul Putra Sakti) menyatakan bahwa proses akad kredit ini merupakan komitmen pihaknya kepada konsumen yang sudah memilih dan memesaan unit rumah di Perumahan Logam Bangun Setia 2.
Dimana Perumahan ini sudah setiap tahun sejak 2019 menempati posisi 3 terbanyak kontribusi realisasi nasional dengan rata-rata realisasi sebanyak 1500 unit per tahunnya.
LBS-2 merupakan salah satu perumahan besubsidi terbesar dimana saat ini perumahan LBS-2 yang luasnya 150 hektar sudah terbangun 6 ribu. Rencananya menurut Firman akan ada pengembangan lahan dan jalan akses baru menuju pintu tol Tambun Utara untuk merespon kebutuhan pasar dan kemudahaan masyarakat.
Selain itu, di lahan 150 hektar akan dibangunn juga rumah non subsidi serta Kawasan bisnis terpadu (CBD) yang akan merespoon kebutuhan masyarakat milenial saat ini,” jelas Firman yang merupakan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).
Peran BTN
Junaidi Abdillah, Ketua Umum Apersi yang hadir dalam acara kredit massal menyatakan, peran BTN dalam penyaluran pembiayaan rumah subsidi yang merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah (PSR).Terbukti menurut Junaidi, peran KPR susbsidi untuk MBR yang telah dilakukan BTN hingga akhir Mei lalu sangat signifikan, BTN konvensional dan syariah keduanya memiliki kontribusi yang sangat besar
“Per Bulan Mei 2022, berdasarkan data dari BP-Tapera, BTN konvensional telah menyalurkan pembiayaan subsidi senilai Rp 8,13 triliun, dengan porsi 56,09 persen. Sedangkan melalui pembiayaan syariah menempati posisi kedua setelah BTN konvensional secara nasional dengan porsi 11,38 persen.
Baca Juga: Gara-gara Hal Ini, Pengembang Rumah Subsidi Terancam Sekarat
Junaidi menambahkan, kemampuan BTN konvensional dan syariah yang selalu terdepan menyalurkan pembiayaan rumah dan khususnya untuk MBR harus lebih di dorong perannya.
“Selain mempermudah proses perbankan untuk mempermudah proses KPR dan aturan yang tidak berlibet dan memberatkan konsumen ataupun juga developer,” jelasnya.
Bank BTN merupakan satu-satunya Bank dengan Core Bisnis property dengan fokus perumahan untuk MBR. Bank BTN merupakan satu-satunya bank yang sangat perduli dengan program pemerintah yaitu Program Sejuta Rumah.
Junaidi menegaskan pemerintah harus memiliki bank khusus untuk perumahan seperti BTN konvensional maupun syariah agar MBR dapat dimudahkan di dalam memiliki rumah.
“Sehingga program sejuta rumah dapat berjalan sesuai dengan amanah UUD 1945 Pasaal 28 H ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat,” tutup Junaidi. (zh1)
28 Comments