Pembangunan infrastruktur air telah mencakup dalam salah satu prinsip untuk mewujudkan “Air untuk Kemakmuran Bersama” yang menjadi tema besar dalam WWF ke-10. (Foto: dok ATR/BPN).
BALI, www.indonesiahousing.id – Peran dan kontribusi infrastruktur air bagi kemakmuran hidup masyarakat sangat vital. Karena itu, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Pemerintah Indonesia telah membangun berbagai infrastruktur air di penjuru negeri. Hingga saat ini sedikitnya, 42 bendungan dibangun dibebagai daerah dengan tujuan menambah air penyediaan dan irigasi untuk pertanian, industri, dan keperluan rumah tangga.
Baca Juga: REI Bantu Fasilitas Air Bersih dan Pembangunan Masjid di Golo Mori Labuan Bajo
Demikian dikatakan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menjadi pembicara dalam sesi Local Process pada rangkaian World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (22/05/2024).
Baca Juga: Konsistensi Onduline Kembali Berbuah Sertifikat Green Label Indonesia
Pembangunan infrastruktur air tersebut, menurut AHY telah mencakup dalam salah satu prinsip untuk mewujudkan “Air untuk Kemakmuran Bersama” yang menjadi tema besar dalam perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali ini.
“Pengelolaan air harus selalu berorientasi pada kemakmuran, yang mempunyai arti lebih luas dari sekadar kekayaan materi,” kata Menteri AHY.
Baca Juga: Bangun Rumah dan Infrastruktur Terbaik, Perumahan MGK Serang Raih Penghargaan
Menteri AHY menyebut ruang lingkup kemakmuran sejati itu mencakup keadaan kesuksesan, kebahagiaan, dan kesehatan. Oleh sebab itu, infrastruktur air yang dibangun juga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air, pengendalian banjir dan bencana pengelolaan, serta untuk rekreasi, olahraga, dan pariwisata.
“Itu semua menghasilkan nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap kemakmuran rakyat,” tutur Menteri AHY.
Baca Juga: Duh Senangnya, 33 Dusun Terpencil Sulsel Dilistriki PLN
Hadir menjadi pembicara dalam sesi tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian; Presiden World Water Council, Loic Fauchon; Presiden UCLG, Ugur Ibrahim Altay; dan Menteri Perairan Maroko, Nizar Baraka. (QQ-2).