Suplai rumah hingga Januari 2023 alami pertumbuhan sebesar 30,2% sejak Januari 2022. Lokasi terpopuler terkait permintaan rumah adalah Tangerang, yang mencapai 12,6 persen dari total permintaan rumah tapak di Indonesia pada bulan Januari. (Foto: ilustrasi perumahan di Tangerang/iistimewa)
INDONESIAHOUSING.ID, Jakarta— Flash Report Rumah123.com bulan Februari 2023 menunjukkan harga rumah di Indonesia pada Januari 2023 mengalami kenaikan sebesar 2,9 persen secara tahunan (year-on-year) sejak Januari 2022 silam. Dari 13 kota dalam Indeks Harga Rumah Seken 99 Group dan Rumah123.com, Denpasar mengalami kenaikan harga bulanan tercepat sebesar 5,4 persen dan Bogor mengalami kenaikan harga tahunan tercepat, yaitu sekitar 7,1 persen.
VP of Finance Strategy & IR Role 99 Group, Timothy Eugene Alamsyah, mengungkapkan, kenaikan harga rumah secara umum merupakan respons positif dari peningkatan popularitas pencarian rumah di Pulau Bali dalam setahun terakhir.
Baca Juga: Tanamas, Rumah 2 Lantai Full Furnished Terbaru di Grand Wisata Bekasi
“Sejak Januari 2022 hingga Januari 2023, kami mencatat peningkatan popularitas pencarian di Badung dan Denpasar, Bali sebesar 0,9% dan 1,5%,” ucap Timothy dalam keterangan pers-nya, Selasa, (14/2)..
Kedua wilayah di Bali ini semakin diminati konsumen sejak akhir tahun 2022. Tren positif tersebut terjadi seiring posisi Bali sebagai wilayah destinasi wisata nasional dan global terkemuka, pembangunan infrastruktur yang terus berkembang, dan kebijakan visa rumah kedua (second home visa) yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Republik Indonesia melalui Surat Edaran Nomor IMI-0740.GR.01.01 Tahun 2022 Tentang Pemberian Visa dan Izin Tinggal Terbatas Rumah Kedua.
Kebijakan non-fiskal yang dikeluarkan pemerintah ini berpotensi meningkatkan minat Warga Negara Asing (WNA) untuk tinggal, beraktivitas dan berinvestasi di Pulau Bali.
Sejak Januari 2022 hingga Januari 2023, semua kota di Jabodetabek mencatatkan pertumbuhan harga secara tahunan, seperti Bogor (7,1%), Tangerang (4,5%), Depok (3,8%), Jakarta (2,9%), dan (Bekasi 2,6%). Kenaikan harga tahunan juga terjadi di hampir semua kota besar lain di Pulau Jawa, seperti Semarang (6,2%), Yogyakarta (2,7%), Surabaya (2%), dan Bandung (0,9%).
Beberapa kota besar di luar Pulau Jawa, juga mengalami hal yang sama. Kenaikan harga rumah tapak secara tahunan terjadi di Medan (4,3%), Denpasar (4,3%) dan Makassar (3%).
Dari sisi volume suplai rumah, Rumah123.com mencatat kenaikan suplai sebesar 2,9% pada bulan Januari 2023 dibandingkan bulan Desember 2022. Sedangkan secara tahunan, volume suplai rumah mengalami pertumbuhan hingga 30,2% sejak Januari 2022.
Adapun lokasi terpopuler terkait permintaan rumah tapak pada bulan ini adalah Tangerang, yaitu sebesar 12,6 persen dari total permintaan rumah tapak di Indonesia pada bulan ini. Lokasi terpopuler berikutnya adalah Jakarta Selatan dengan pangsa pasar sebesar 10,3 persen, diikuti Jakarta Barat sebesar 10,1 persen.
Baca Juga: Sasar End User, Aryana Karawaci Siapkan 350 unit Rumah Seharga Rp1 Miliaran
Tren pencarian dan pertumbuhan harga hunian di Jabodetabek yang masih mengalami tren positif menunjukkan minat permintaan hunian di kawasan daerah terintegrasi dengan Jakarta serta ditunjang aksesibilitas fasilitas dan infrastruktur publik yang memadai terus tumbuh.
“Penguatan tren dari sisi harga, minat pencarian, dan suplai rumah ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondisi pasar yang cenderung membaik. Perhatian masyarakat yang semakin menyadari pentingnya memiliki hunian dengan memprioritaskan aspek kenyamanan rumah dan lingkungan sekitarnya serta dukungan kebijakan atau regulasi pemerintah terus mendorong optimisme sektor properti Indonesia tahun ini,” kata Timothy. (zh1)
31 Comments