DAERAH

Kerek Kapasitas Produksi, Maxi Bangun Pabrik Ke-3 di Kawasan Industri Kendal

Maxi

Selain menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor, pembangunan pabrik ke 3 Maxi juga diproyeksikan bagi pengembangan produk-produk baru yang dihadirkan produsen makanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian tersebut.

JAKARTA, www.indonesiahousing.idPT Maxindo Karya Anugerah Tbk. (Maxi) melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik seluas 3,5 hektar di Kawasan Industrial Kendal, Jawa Tengah, Kamis, (2/5/2024) lalu. Pabrik ke-3 yang dibangun perseroan tersebut diproyeksikan untuk mengerek kapasitas produksi seiring terus meningkatnya permintaan pasar dalam negeri maupun ekspor.

Baca Juga: Pacu Geliat Kawasan Industri Kendal, PLN Pasok Listrik 40 Ribu kVA

Perseroan telah menunjuk PT Bhineka Ciptabahana Pura (BCP) sebagai kontraktor utama untuk menyelesaikan pembangunan pabrik tersebut. Hadir dalam seremoni peletakan batu pertama, Direktur Utama PT Maxindo Karya Anugerah Tbk, Sarkoro Handajani; jajaran direksi perseroan, perwakilan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kendal, dan stakeholders terkait.

Sarkoro Handajani mengungkapkan, selain menambah kapasitas produksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor, pembangunan pabrik juga diproyeksikan bagi pengembangan produk-produk baru yang dihadirkan produsen makanan ringan (snack) berbahan baku umbi-umbian tersebut.

“Kehadiran pabrik ke-3 ini merupakan kesempatan terbaik bagi Maxi untuk melakukan ekspansi bisnis, baik dalam kapasitas produksi maupun varian produk baru yang dihasilkan. Hal ini seiring dengan kinerja perusahaan akhir-akhir ini semakin membaik,” ujar Sarkoro kepada awak media di Jakarta, Selasa, (7/5/2024).

Baca Juga: Melihat Progres Terkini KI Bintan Aerospace dan KEK Nongsa Digital Park

Dipilihnya Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah sebagai lokasi pembangunan pabrik bukan tanpa alasan. Selain lokasi strategis dengan akses mudah, infrastruktur serta ketersediaan tenaga kerja juga terbilang memadai dan cukup besar. Alasan lain, pengelola kawasan umumnya menyediakan berbagai program khusus yang memudahkan pelaku industri dan eksportir dalam melakukan pengembangan investasi.

Dijelaskan, rencana pembangunan pabrik akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, menyelesaikan konstruksi pada area seluas 1.6 hektar yang diproyeksikan rampung setahun kedepan, yakni Mei 2025. Pada tahap berikutnya, akan dibangun sisa area dari total 3,5 hektar lahan yang dimiliki.

“Kehadiran pabrik baru di Kawasan Industri Kendal, akan meningkatkan kapasitas produksi PT Maxindo hingga 3,5 kali lipat dari total produksi pabrik ke-1 dan 2 di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat. Adapun pembangunan pabrik tahap pertama diproyeksikan bakal menelan dana investasi sebesar Rp120 miliar,” sebut Sarkoro.

Baca Juga: Menteri AHY Ungkap Komitmen Kementerian ATR/BPN Permudah Izin Berusaha dan Investasi

Hingga kini, PT Maxindo yang berkiprah sejak tahun 1977 telah mengekspor produk makanan ringan ke lebih dari 30 negara di berbagai belahan dunia. Ini menunjukan Maxi sudah sangat mapan dan berpengalaman sebagai salah satu eksportir makanan ringan yang sukses di Tanah Air.

Karenanya, sebagai perusahaan yang telah lama berspesialisasi pada pengolahan bahan baku umbi-umbian tropis seperti singkong, ubi jalar, dan talas menjadi berbagai makanan ringan, PT Maxindo bertekad terus berinovasi dalam pengembangan produknya.

“Kedepan, tidak menutup kemungkinan perusahaan dapat mengembangkan berbagai produk Maxi pada lini yang berbeda serta lebih inovatif,” imbuhnya.

Baca Juga: Kawasan Industri Terpadu Batang Siap Tangkap Relokasi Industri dari Luar Negeri

Perseroan menilai, meskipun kondisi perekonomian tengah mengalami tekanan penurunan daya beli konsumen akibat inflasi namun hingga sekarang potensi pasar makanan ringan berbahan baku umbi-umbian masih terbuka cukup lebar. Lantaran keunikan dan kekhasannya, snack berbahan baku umbi-umbian tidak bisa digantikan dengan makanan ringan lain yang saat ini ada di pasaran.

Kini, snack berbahan umbi-umbian telah menjadi tren makanan sehat. Selain kaya nutrisi, serat, vitamin, dan mineral, jenis snack tersebut dianggap sebagai alternatif makan ringan yang lebih baik dan menyehatkan untuk dikonsumsi. “Tidak heran, bila produk-produk makanan ringan produksi PT Maxindo jauh lebih laris dibandingkan dengan snack berbahan baku tepung terigu,” aku Sarkoro.

Diversifikasi Tujuan Ekspor

Sementara itu, Sarkoro mengakui konflik geopolitik global yang kian memanas akhir-akhir ini serta proteksionisme perdagangan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor secara umum terutama terkait kenaikan biaya logistik di jalur konflik. Namun dirinya optimistis, ekspor makanan ringan oleh perseroan akan berjalan sesuai target.

Baca Juga: Ekspor Kulkas Karya Anak Bangsa Tembus USD 374 Juta

Strateginya, melakukan diversifikasi pasar ekspor kelebih banyak negara guna memitigasi risiko dan mengeksplorasi lebih dalam pasar domestik, Tanah Air. Selain itu membangun integrasi rantai pasok lebih andal, meningkatkan efisiensi biaya produksi dan logistik serta menjalin kemitraan dengan mitra dari negara- negara yang tak terdampak langsung konflik geopolitik.

Hal itu seiring dengan peningkatan total kapasitas produksi perseroan. Dimana, pabrik ke-3 di Kawasan Industri Kendal akan mampu menyumbang penambahan produksi sebesar 470 ton per bulan. Alhasil, kini perseroan punya kemampuan produksi secara total mencapai 800 ton per bulan untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor.

Baca Juga: Dongkrak Kapasitas Produksi 500 Ribu Ton, GRP Benamkan Investasi Rp1 T

Secarak husus, eksplorasi pasar domestik akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar general, modern trade, dan online e-commerce. “Bersamaan dengan groundbreaking pabrik di Kawasan Industri Kendal, kami telah memulai diversifikasi tujuan ekspor baru ke negara-negara Timur Tengah (Middle East) seperti Yordania, Palestina dan Saudi Arabia,” pungkas Sarkoro. (zh1).

Redaksi@indonesiahuosing.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *