Kebutuhan sarana sanitair di sektor perumahan baik program regular maupun pembangunan hunian yang masif di IKN seperti rumah jabatan Menteri dan 47 tower Rusun untuk ASN sangat banyak dan sangatlah penting karena dibutuhkan oleh penghuni rumah. (Foto: Istimewa).
INDONESIAHOUSING.ID – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak para produsen sanitair untuk ikut berpartisipasi dengan menawarkan produknya yang memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan sanitair di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Salah satu kebutuhan untuk pembangunan infrastruktur di IKN adalah sanitair serta kelengkapan toilet. Oleh karena itu, kami berharap para produsen sanitair di Indonesia bisa ikut mendukung pemerintah dalam proses pembangunan IKN,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat mengunjungi pabrik PT STI, Tbk di Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (8/11/2023).
Baca Juga: Pemerintah Dorong Penggunaan Material Semen Ramah Lingkungan
Iwan menjelaskan, Kementerian PUPR tidak hanya membutuhkan sarana sanitair untuk program perumahan saja tapi juga dalam program pembangunan infrastruktur lainnya. Untuk program perumahan, dukungan sanitair dibutuhkan untuk program pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya dan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Beberapa program perumahan yang membutuhkan sarana penting ini antara lain pembangunan 4.000 unit rumah susun, 145.000 rumah swadaya atau bedah rumah, rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana dan rumah bersubsidi pemerintah.
Baca Juga: Unit Rusun ASN di Kota Nusantara Dirancang Sesuai Selera Milenial
“Kebutuhan toilet di sektor perumahan baik program regular maupun pembangunan hunian yang masif di IKN seperti rumah jabatan Menteri dan 47 tower Rusun untuk ASN sangat banyak dan sangatlah penting karena dibutuhkan oleh penghuni rumah. Banyak perlengkapan yang dibutuhkan terkait jenis-jenis sanitair antara lain closet, bak mandi, wastafel, shower, urinoir, kran air dan lainnya,” terangnya.
Lebih lanjut Iwan menerangkan, pemerintah melalui Kementerian PUPR juga mendorong penggunaan Produk Dalam Negeri serta keterlibatan produsen sanitair dari dalam negeri seperti PT STI Tbk sebagai produsen TOTO untuk ikut dalam mensukseskan pembangunan IKN. Dirinya berharap para produsen sanitair bisa menyusun katalog produk secara digital sehingga mudah diakses serta mendukung pemerintah dengan menyalurkan corporate social responsibility (CSR) di sektor perumahan.
“Pembangunan IKN menjadi kebanggaan bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju di masa depan dan pemerataan pembangunan. Kami harap produsen tidak hanya fokus pada aplikasi dan tidak hanya jual produk semata tapi juga harus ada layanan purna jual di IKN sehingga ada jaminan mutu produk,” tandasnya.
Baca Juga: Pembangunan Rusun IKN Dipastikan Tetap Jaga Kelestarian Lingkungan
Sementara itu, Presiden Direktur PT STI Tbk, Hanafi Admadiredja menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah terhadap pemanfaatan produk sanitair dalam negeri di IKN. Dirinya menjelaskan, sanitair TOTO merupakan brand asal Jepang yang telah memulai produksinya di Indonesia sejak tahun 1977.
Baca Juga: Pembangunan IKN Perlu Ketersediaan Produk Baja dan Jasa Penunjang
Saat ini, PT STI Tbk telah memiliki empat pabrik yakni di Serpong, Cikupa, Pasar Kemis dan Surabaya. Pihaknya juga membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan jumlah karyawan yang bekerja di pabrik sanitair di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten berjumlah 4.500.
“PT Surya Toto Indonesia Tbk merupakan salah satu produsen sanitair terbesar di dunia. Kami siap mendukung pemerintah dalam pembangunan IKN,” tukasnya. (ara-3).
Redaksi@indonesiahousing.id
25 Comments