HEADLINE kawasan

Redam Polusi Udara, Alam Sutera Komitmen Hadirkan Kawasan Ramah Lingkungan

Polusi Udara

Alam Sutera yang berdiri di atas lahan seluas 800 hektar terus ikut berperan memperbaiki kualitas lingkungan di Jabodetabek termasuk meredan polusi udara. (Kiri-kanan): Alvin Andronicus Chief Marketing Officer Elevee Condominium, Lilia Sukotjo Sales & Marketing Director PT Alam Sutera Realty Tbk, dan Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga, berbincang santai seusai acara Elevee Media Talkshow yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang, Banten (18/9).

INDONESIAHOUSING.ID, Tangerang— ISU polusi udara yang terjadi di Jakarta dan kota sekitarnya terus menjadi perhatian masyarakat. Berdasarkan data situs pemantau udara (IQAir), pada Senin (18/9) pagi Indeks Kualitas Udara Jakarta berada di angka 149. Angka ini termasuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 55,2 mikrogram per meter kubik (m3).

Angka ini menunjukan kondisi udara yang tidak sehat bagi kelompok sensitif yang merugikan manusia dan juga berdampak pada hewan dan juga tumbuhan.

Baca Juga: Wajah Baru TMII Kini Lebih Teduh dan Ramah Lingkungan

Menurut  Pengamat Tata Kota, Nirwono Joga, kondisi ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, karena Jabodetabek  terutama Jakarta selalu mendapatkan peringkat antara 1 sampai 3 dalam 5 tahun terakhir ini terkait polusi udara.

Menurutnya lagi, dalam 5 tahun ke depan di Jabodetabek akan tetap seperti ini kalau tidak ada action semua pihak. “Secara umum, untuk membangun kota, kawasan dengan udara bersih maka harus terus membangun kawasan eco green living dan ini perlu waktu dalam membangun konsep ini, jelas Nirwono Joga dalam acara Elevee Media Talkshow yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang, Banten (18/9).

Baca Juga: Sambut HUT ke 30, Metland Canangkan Penanaman 30 Ribu Pohon

Untuk mewujudkan eco city atau eco living tersebut menurut Nirwono ada 4 pilar yang menjadi pondasinya. Pertama, membuat kondisi yang nyaman untuk orang berjalan kaki, menuju satu tempat ke tempat lainnya, misalkan ke sekolah, pasar dan fasilitas lainnya.

“Di luar negeri ini sudah berkembang dengan istilah POD (pedestrian oriented development), kita dengan iklim tropis, sebaiknya pedestrian ini dipayungi oleh pepohonan, agar lebih nyaman,” jelas Nirwono.

Selanjutnya yang kedua, pembangunan kawasan, perumahan itu harus berhubungan dengan lingkungan yang sehat, dari air dan udaranya. “Dan yang ketiga, adalah membudayakan jalan kaki, tapi kota-kota di Indonesia dibangun untuk kendaraan bermotor. Budaya jalan kaki, bersepeda dan menggunakan transportasi publik itu sangat kurang. Dan yang terakhir adalah memberikan ekologi pada makhluk lain, dengan udara bersih dan lingkungan sehat maka, hewan seperti burung akan menunjukan apakah udara bersih atau tidak. Kalau kotor atau berpolusi maka burung akan lari dari sekitar kita,” jelasnya.

Baca Juga: Indonesia – Korea Selatan Dukung Investasi Kawasan Industri Ramah Lingkungan

Sementara itu Lilia Sukotjo Sales & Marketing Director PT Alam Sutera Realty Tbk, mengatakan, Alam Sutera yang berdiri di atas lahan seluas 800 hektar terus ikut berperan memperbaiki kualitas lingkungan di Jabodetabek. Dalam pengembangannnya sejak awal, kota mandiri Alam Sutera direncanakan dengan baik sehingga keberlanjutannya berlangsung baik. Lilia mencontohkan, sejak akhir tahun 1994, kawasan pedestrian ini sudah di konsep dan juga termasuk pepohonan yang ada di pinggir jalan.

“Kami sangat setuju untuk mengurangi polusi dan membangun budaya jalan kaki, dengan istilah POD. Untuk itu, kondisi jalannya harus sehat, ruangnya cukup, dan aman. Nyaman dan aman tidak tersandung masuk got atau jatuh, tapi juga aman dari kriminalitas. Ini semua harus dirangkum dalam perencanaan yang baik. Makanya hirarki pedestrian di Alam Sutera berbeda-beda sesuai geografis areanya dan semuanya berkanopi pepohonan agar nyaman,” ujar Lilia Sukotjo.

Baca Juga: Konsep Apartemen Lloyd Alam Sutera Dinilai Cocok untuk IKN

Lilia Sukotjo menambahkan, Escala adalah salah satu produk kawasan terbaru di Alam Sueara yang luasnya 19 hektar. Dan akan menjadi icon dan jantung Alam Sutera yang kita kembangkan sebagai area green development.

“Untuk itu, hunian yang dikembangkan vertikal (EleVee Condominium) agar bisa mendapatkan banyak ruang terbuka. Di dalam Escala ini ada Forest Park yang kita namakan “Rimba”seluas  4 hektar. Dan pedestrian di kawasan seluas 19 hektar ini sudah ada dan berfungsi dengan panjang 1,75 kilometer yang mengelilingi Escala,” tegas Lilia Sukotjo.

Baca Juga: Alam Sutera Tawarkan Elevee Condominium, Hunian Vertikal dengan Fasilitas Forest Park

Sedangkan, Alvin Andronicus, Chief Marketing Officer Elevee Condominium menegaskan, motivasi konsumen membeli hunian di Elevee karena merasa nyaman akan lingkungan Alam Sutera yang mengusung konsep eco green living.

“Lingkungan kami ditopang oleh akses tol dan menerapkan prinsip pedestrian oriented development (POD). Ini sarana yang mumpuni bagi penghuni untuk berjalan kaki. Dan budaya jalan kaki, bersepeda ini telah menjadi kesadaran dan kegandrungan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga:Keran Kepemilikan Asing Dibuka, Begini Strategi Elevee Condominium Menggaet WNA

Untuk itu, terkait pemasaran tower selanjutnya, atau tower ketiga di Elevee Condominium akan memakai material double glass agar lebih ramah lingkungan. Selain itu, ceiling-nya lebih tinggi dari tower pertama dan kedua.

“Hingga saat ini marketing sales dua tower Elevee Condominium telah mencapai 80%, sedangkan serah terima tahap pertama kami jadwalkan awal 2025,” jelas Alvin Andronicus. (zh1).

Redaksi@indonesiahousing.id

20 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *