Pengembangan infrastruktur di wilayah kota Medan berdampak signifikan pada peningkatan kisaran harga rumah tahunan dengan kenaikan berkisar antara 0,4-11,1 persen. Sedangkan Bogor memimpin kenaikan harga rumah tahunan di wilayah Jabodetabek. (Foto: Kualanamu International Airport, pintu gerbang utama ke Kota Medan/zh).
INDONESIAHOUSING.ID, Jakarta— Flash Report Rumah123.com bulan Mei 2023 menunjukkan harga rumah di Indonesia secara tahunan mengalami kenaikan sebesar 4,2 persen pada April 2023 sejak April 2022 lalu. Kota Medan mencatatkan konsistensi kenaikan harga rumah tahunan signifikan dalam setahun terakhir dengan kenaikan tahunan berkisar antara 0,4 hingga 11,1 persen. Konsistensi ini salah satunya dipicu oleh pengembangan infrastruktur tol di Sumatera Utara yang menghubungkan Binjai hingga Pangkalan Brandan. Saat ini, Seksi 1: Binjai-Stabat sepanjang 11,8 km telah beroperasi dan diresmikan pada Februari 2022 lalu.
Baca Juga: HUT REI ke-51 Digelar di Medan dan Danau Toba
AVP Marketing 99 Group Indonesia Firman Pamungkas Putra, mengungkapkan, “Harapannya pengembangan Seksi 2: Stabat-Tanjung Pura dan Seksi 3: Tanjung Pura-Pangkalan Brandan yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan hingga akhir tahun 2023 ini, selain bisa menghemat durasi perjalanan, juga berpotensi meningkatkan geliat aktivitas perekonomian di area kawasan yang secara tidak langsung membuat area tersebut semakin menarik untuk dijadikan sebagai tempat tinggal atau komersil sehingga membawa nilai tambah terhadap prospek pengembangan properti di kawasan.”
Sedangkan di wilayah Pulau Jawa dan Jabodetabek, hampir semua kota mencatat kenaikan harga tahunan. Kenaikan harga rumah tahunan paling tinggi di kota-kota besar Pulau Jawa di luar Jabodetabek, kembali terjadi di Solo (5,5 persen), disusul Surabaya (5,3 persen), Semarang (4,7 persen) dan Bandung (2,3 persen).
Sedangkan di kawasan Jabodetabek sendiri, kota Bogor memimpin kenaikan hingga 5,2 persen, diikuti Tangerang (4,8 persen), Depok (4,3 persen), Bekasi (3,2 persen) dan Jakarta (2,4 persen).
Peningkatan harga di Bogor disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti infrastruktur eksisting yang tersedia di kawasan, seperti tol Jagorawi dan KRL. Kedua, rencana pengembangan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang akan melintasi Bogor. Meski saat ini, pihak operator & pengembang LRT Jabodebek fokus pada persiapan fase pertama yang ditargetkan beroperasi di pertengahan tahun ini, rencana pengembangan LRT Jabodebek fase II dengan rute lanjutan stasiun di Cibubur hingga stasiun di Bogor yang akan dimulai pada tahun 2025 bisa semakin memberikan dampak positif pada minat masyarakat terhadap prospek hunian di Bogor seiring aksesibilitasnya yang semakin baik.
Baca Juga: Perangi Kemiskinan Ekstrem, Pemerintah Siapkan Program Penataan Kawasan Belawan
Tak hanya itu, Bogor juga kerap menghadirkan opsi rumah yang lebih terjangkau bagi masyarakat dibandingkan dengan kota satelit lain seperti Bekasi atau Tangerang, sehingga minat masyarakat untuk membeli atau menyewa rumah di Bogor tumbuh positif.
Pada bulan April 2023, persentase kenaikan Indeks Harga Rumah secara tahunan sebesar 4,2 persen, tercatat lebih rendah 0,1 persen dibandingkan dengan bulan Maret 2023 sebesar 4,3 persen. Tren yang sama hampir mirip jika ditinjau secara bulanan, dimana kenaikan Indeks Harga Rumah sepanjang bulan April tercatat lebih rendah dibandingkan periode Maret, yaitu sebesar 0,5 persen. Sementara pada bulan Maret kenaikan month-on-month tercatat 1,6 persen. Penurunan indeks harga ini terjadi bersamaan dengan turunnya permintaan pada periode libur Lebaran yang terjadi selama satu minggu sejak tanggal 19 April hingga 25 April silam. (ara-3).
26 Comments