Minat masyarakat terhadap KPR akan tetap tinggi meskipun BI Rate naik. (Foto: Ilustrasi/Salahsatu Kawasan Perumahan/istimewa)
INDONESIAHOUSING.ID, Jakarta— Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan BI Rate, yang umumnya diikuti kenaikan suku bunga perbankan, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit lainnya. Tak heran, sebagian kalangan, terutama pelaku industri properti mulai mengkuatirkan minat masyarakat untuk mengambil KPR akan ikut menurun.
Akan tetapi, CEO Pashouses, Junghans Tasani justru memprediksi sebaliknya. Pimpinan perusahaan platform jual-beli rumah berbasis teknologi di Indonesia tersebut tetap optimis animo masyarakat untuk menggunakan KPR tetap besar.
Baca Juga: Living Lab Ventures dan Pashouses Kembangkan Website rumalaku.id
“Saya melihat kalangan perbankan masih belum menaikkan suku bunga KPR. Walaupun demikian, kami memprediksi minat masyarakat untuk mengambil KPR akan tetap tinggi,” ujar Junghans.
Bahkan menurut Junghans, lebih dari 80% pembeli melalui Pashouses menggunakan metode KPR. “Sebagian besar konsumen mencari rumah second siap huni di rentang harga Rp800 juta – Rp1,5 miliar. Metode KPR dipilih sesuai dengan kemampuan keuangan mereka,” ungkapnya.
Lebih lanjut Junghans mengungkap data internal Pashouses, yang sejak berdiri pada tahun 2020 telah memproses lebih dari 200 transaksi pembelian rumah.
Salah satu pembeli Pashouses, pasangan Ruben & Natalia dari Tangerang, menyatakan bahwa rumah tinggal merupakan kebutuhan utama mereka. “Kami mengontrak rumah sejak awal menikah. Kami memutuskan untuk mengambil KPR setelah menghitung kemampuan keuangan kami,” jelas Ruben.
“Bagi kami, daripada uang hilang untuk kontrakan, lebih baik mencicil KPR. Nilainya terkonversi menjadi aset fisik berupa rumah,” tutup Ibu Natalia.
Baca Juga: Siap Digitalisasi, Urusan Sewa Menyewa di BSD City Kini Semakin Mudah
Junghans memberikan tips agar calon pembeli memilih KPR yang sesuai dengan kebutuhan pengaturan keuangan keluarga.
“Beberapa bank memiliki produk KPR dengan tenor fix rate yang bisa mencapai 5 tahun, bahkan lebih. Produk seperti ini membuat perubahan tingkat suku bunga tidak signifikan mempengaruhi besaran cicilan KPR bulanan. Hal ini juga yang membuat kami yakin bahwa minat masyarakat untuk mengambil KPR akan tetap tinggi,” pungkas Junghans. (zh1)
31 Comments