NEWS

BP Tapera Konsisten Menjaga Tingkat Keterhunian Rumah Subsidi

Rumah di Pedesaan

Persentase Tingkat keterhunian rumah subsidi FLPP selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2022 mencapai 71,62%, tahun 2023 tingkat kepenghunian mencapai 92,53% dan tahun 2024 mencapai 93,62%.

JAKARTA, WWW.INDONESIAHOUSING.IDBP Tapera terus berupaya untuk menjaga tingkat keterhunian rumah subsidi. BP Tapera selaku Operator Investasi Pemerintah (OIP) yang dipercaya menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sejak 1 Januari hingga 13 Maret 2025 telah menyalurkan 27.528 unit rumah subsidi sedangkan data proses bangun s/d akad tercatat 58.551 unit rumah subsidi. Sedangkan untuk data realisasi penyaluran rumah subsidi per 20 Oktober 2024 hingga 13 Maret 2025 sebanyak 129.953 unit rumah subsidi terdiri dari realisasi penyaluran FLPP dan Tapera sebanyak 63.261 unit rumah subsidi dan 66.692 unit rumah subsidi yang masih dalam proses bangun s/d akad.

Baca Juga; REI Desak Pemerintah Percepat Realisasi Penyaluran KPR FLPP

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho BP Tapera mengungkapkan, pihaknya tidak hanya memastikan penyaluran dana FLPP sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah tetapi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman turut mengawal agar rumah subsidi sesuai dengan peraturan yang ada.

“Kami sejak akhir Februari bersama dengan Kementerian PKP secara rutin melakukan kunjungan lapangan ke berbagai rumah subsidi yang tersebar di Indonesia. Mulai dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku hingga Papua. Semua ini bertujuan melihat secara langsung kualitas rumah subsidi dan berdialog dengan warga dan pengembang untuk solusi terbaik ke depannya,” ujarnya.

Baca Juga: Calon Pembeli Rumah Subsidi di Graha Arraya Bogor Menunggu Kucuran KPR FLPP

Selain itu menurut Heru, BP Tapera secara rutin melaksanakan pemantauan keterhunian/pemanfaatan rumah MBR serta pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja bank penyalur pembiayaan Tapera dan Pembiayaan FLPP sejak tahun 2022.

“Hasil kegiatan pemantauan ini akan bermanfaat untuk mengevaluasi program pembiayaan FLPP dan sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan secara berkesinambungan dalam meningkatkan program pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR),” ucapnya.

Baca Juga: Peran Strategis BTN dalam Menggerakkan Roda Perekonomian dan Penciptaan Lapangan Kerja melalui Program 3 Juta Rumah

Kegiatan pemantauan terhadap rumah MBR ini sesuai dengan UU nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagaimana yang diubah UU tentang Cipta Kerja. Hal ini juga diperkuat dengan Peraturan BP Tapera Nomor 6 Tahun 2021, Pasal 43, dimana BP Tapera melakukan pengawasan terhadap Bank Penyalur dan Perusahaan Pembiayaan Penyalur dalam memenuhi kewajiban operasional yang tertulis dalam perjanjian kerja sama. Hasil pengawasan tersebut menjadi dasar dalam melakukan evaluasi kinerja bank penyalur dan perusahaan pembiayaan penyalur.

Baca Juga: Tidak Hanya Estetis, Memilih Atap Rumah Juga Perlu Memperhatikan Beberapa Faktor Ini

Tercatat dari tahun 2022,  rumah subsidi yang terpantau dan valid mencapai 194.720 unit rumah dengan rumah subsidi yang dihuni sesuai ketentuan mencapai 168.891 unit rumah.

“Persentase Tingkat keterhunian rumah subsidi FLPP selalu meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2022 mencapai 71,62%, tahun 2023 tingkat kepenghunian mencapai 92,53% dan tahun 2024 mencapai 93,62%. Ini mencerminkan kesadaran penerima manfaat pembiayaan perumahan semakin tinggi. Pemantauan evaluasi terhadap tingkat keterhunian ini dilakukan satu tahun setelah Berita Acara Serah Terima dilakukan,” terang Komisioner Heru. Ditambahkannya, “kegiatan pemantauan dan evaluasi yangi melibatkan petugas lapangan ini sejak tahun 2022 – 2024 dilakukan di 226 kabupaten/kota”. (Ez-4).

Redaksi@indonesiahousing.id

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *