Debur ombak menyapu pantai, dihiasi jajaran bukit-bukit hijau menyejukkan pemandangan. Dua bentang alam seolah menyatu di satu bumi bernama Mandalika.
INDONESIAHOUSING.ID, Mandalika— Riwayat Putri Raja yang mengorbankan dirinya, itulah muasal nama kawasan wisata Mandalika. Konon Putri Mandalika tersohor akan kecantikan paras serta budi pekertinya. Ia jadi primadona para pangeran. Hingga menimbulkan pertempuran sengit untuk mempersuntingnya. Guna mempersatukan kembali para pangeran yang berseteru, sang putri mengorbankan dirinya dengan menjatuhkan raganya ke dasar lautan. Setelah itu, ia dipercaya berubah menjadi cacing laut yang oleh masyarakat setempat disebut ‘Nyale’.
Dari cerita rakyat itu, berkembang tradisi adat ‘Bau Nyale’ atau dalam bahasa Indonesia berarti mencari cacing.Seolah membenarkan mitos di Masyarakat, Nyale atau cacing laut anehnya hanya muncul setahun sekali yang menurut penanggalan suku sasak pada tanggal 19—20 pada bulan ke sepuluh tanggal yang sama seperti yang dikisahkan saat putri Mandalika mengorbankan dirinya atau jatuhdi Bulan Februari dan Maret untuk penanggalan Masehi.
Baca Juga: Pemerintah Maksimalkan Persiapan MotoGP Mandalika
Dari sebuah tradisi budaya, Bau Nyale kini mendunia menjadi sebuah festival rutin yang prestisius bagi segenap masyarakat di Nusa Tenggara Barat ( NTB) khususnya wilayah Lombok Tengah. Tak hanya prosesi adat, Bau Nyale kini dilengkapi dengan tambahan sajian modern seperti perlombaan selancar ( surfing), lomba fotografi, parade budaya serta pemilihan putri mandalika. Berbondong-bondong wisatawan lokal dan asing datang memeriahkan serta menikmati suguhan setahun sekali itu. Oleh sebab itu, menjelang prosesi adat Bau Nyale dapat dipastikan Mandalika akan dipenuhi oleh wisatawan.
Bagi wisatawan momentum adat dan keindahan alamlah yang menjadi alasan mengapa mereka melirik Mandalika untuk melepas penatnya.
Surga Panorama Laut
Berbicara soal keindahan alam, Alam mandalika yang berada di pesisir selatan Pulau Lombok terkenal akan panorama pantai-pantainya yang memukau. Sebut saja Pantai Tanjung Aan, Pantai Batu Payung, Pantai Kuta hingga Pantai Seger. Dengan lingkungan yang masih perawan, gradasi warna biru dan hijau menyejukkan pandangan mata. Terumbu karang yang berada di laut dangkal bisa terlihat jelas dengan mata telanjang karena Sinar matahari tembus sampai ke dalam laut yang air nya masih sangat jernih. Menjorok ke laut dalam, spot-spot menyelam (diving) jadi satu kekayaan alam yang tiada duanya. Seolah disuguhkan tarian warna-warni dari aksi para biota laut di sana.
Nah, belum sah rasanya berkunjung ke Mandalika bila belum mengabadikan keindahannya di spot yang paling terkenal yaitu Bukit Merese. Butuh waktu sekitar 10 menit untuk mencapai bukit yang terletak dekat dengan Pantai Aan itu. Bila sudah sampai di atas, garis pantai Aan dengan bentuk melengkung menjadi suguhan pemandangan yang sangat bagus untuk diabadikan. Di salah satu bagian bukit yang landai ada sebuah pohon yang ramai dijadikan sudut fotografi para turis bila menjelang sunrise.
Baca Juga: BNI Gerakkan KAWAN hingga Ajak Nasabah Nonton MotoGP
Bak riwayatnya, kecantikan Mandalika kini tengah di primadonakan menjadi 10 koridor utama pariwisata Nusantara bersama Candi Borobudur, Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara) dan Tanjung Kelayang (Belitung).
Kini, Mandalika semakin populer. Dengan adanya Sirkuit Internasional Mandalika yang baru-baru ini sukses menggelar event Internasional yakni MotoGP 2022, Mandalika semakin menjadi pusat perhatian dunia. Suksesnya penyelenggaraan MotoGP Mandalika 2022 yang digelar pada 18-20 Maret 2020 lalu diyakini akan menjadi magnet baru pariwisata di KEK Mandalika. Keberadaan sirkuit dengan panjang lintasan 4,31 km dan 17 tikungan dan sudah berkelas grade A FIM menambah corak baru pariwisata NTB khususnya kawasan Mandalika bersama jenis pariwisata lain yang sudah terlebih dahulu tersohor di seluruh dunia. (zh1)
40 Comments