Problematika perkotaan bukan hanya sekadar isu kekurangan rumah (backlog), kawasan kumuh kota dan rumah tidak layak huni, namun juga aspek kehidupan masyarakatnya, termasuk kesehatan perkotaan.
TANGERANG SELATAN, www.indonesiahousing.id – MENGINJAK usia ke 13 tahun, The Housing and Urban Development (HUD) Institute telah banyak melahirkan advokasi kebijakan publik serta regulasi perumahan dan pembangunan perkotaan. Pengalaman menghadapi pendemi COVID-19 melahirkan inisiatif The HUD Institute mengenai konsep “Rumah Sehat Produktif” yang perlu diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan perumahan dan kawasan perkotaan.
Baca Juga: Hunian Vertikal Menjadi Solusi Semakin Padatnya Kawasan Perkotaan
“Bertepatan dengan peringatan 13 tahun The HUD Institute, kami juga mengambil langkah inisiatif. Berkolaborasi dengan Asosiasi Prosesi Kesehatan Tangerang Selatan, membuka klinik kesehatan. Sebagai percontohan pentingnya mempertautkan prinsip pembangunan perumahan rakyat, perkotaan, termasuk transportasi publik dengan penyediaan fasilitas kesehatan masyarakat. Inisiatif ini kami harapkan menjadi kebijakan pemerintah pusat dan daerah,” ungkap Zulfi Syarif Koto, Ketua Umum The HUD Institute, dalam acara peresmian pembukaan Klinik Kesehatan Masyarakat di Ciputat, Tangerang selatan, Minggu, (14/1/2024).
Tahap awal, klinik kesehatan ini baru menyediakan layanan pengobatan umum dan gigi. Ke depan akan tersedia layanan spesialis anak, jantung, dan dokter kandungan. Inisiatif The HUD Institute melakukan peluncuran Klinik Kesehatan Perkotaan ini juga merupakan upaya stimulasi untuk mengelaborasi lebih banyak kebijakan dan program keberlanjutan perkotaan dengan masyakarat (sustainability city and community).
Baca Juga: Dukung Akselerasi Layanan Kesehatan Tanah Air, Sinar Mas Land Hadirkan Biomedical Campus di BSD City
Klinik kesehatan perkotaan ini lanjut Zulfi akan dijadikan pilot project, bukan hanya sebatas sarana dan akses pelayanan kesehatan personal (pasien) namun diusulkan menjadi intervensi kebijakan dan tindakan terhadap problematika kesehatan perkotaan. Seperti wabah akibat serangan penyakit menular yang berasal dari kawasan kumuh kota, akibat kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi yang buruk sehingga membahayakan kesehatan komunitasnya.
“Kedepan, selain berkolaborasi dengan Asosiasi Prosesi Kesehatan kami juga sudah merencakan untuk menjalin kerajasama dengan para pengembang perumahan untuk membuka lebih banyak lagi klinik kesehatan, sehingga masyarakat kelas menengah bawah akan lebih mudah untuk mendapatkan akses kesehatan,” ucap Zulfi.
Baca Juga: Mau Curhat Soal Perumahan? Kini ada Program Klinik Rumah Swadaya
Intervensi terhadap problematika kesehatan perkotaan memberi sumbangan signifikan dalam perbaikan kesehatan personal yang berada di hilir dari problematika akut kesehatan masyarakat di perkotaan. Problematika perkotaan bukan hanya sekadar isu kekurangan rumah (backlog), kawasan kumuh kota dan rumah tidak layak huni, namun juga aspek kehidupan masyarakatnya, termasuk kesehatan perkotaan.
“Inisiatif kolaborasi ini perlu disebarkan kepada para pelaku pembangunan perumahan dan pembangunan perkotaan bersama dengan profesi kesehatan,” lanjutnya.
Salah satu targetnya adalah menghimpun gagasan dan usulan praktis jangka pendek untuk mengusung advokasi kesehatan perkotaan dalam perencanaan dan eksekusi kebijakan kawasan perumahan dan pembangunan perkotaan. (zh1).
1 Comment