Kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari Jepang, India, Korea untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesia berdampak positif terhadap perbaikan performa subsektor apartemen sewa. (ilustrasi/zh).
INDONESIAHOUSING.ID, Jakarta— Industri properti nasional yang sempat terpuruk dalam 3 tahun terakhir perlahan mulai pulih. Pasar properti terutama di Jakarta dan sekitarnya diprediksi terus tumbuh, seiring membaiknya perekonomian global pasca pandemi covid-19 melanda dunia awal 2020.
Meredanya pandemi yang ditandai dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai terrefleksi pada lewat semakin bergairahnya industri properti, termasuk bangkitnya performa subsektor apartemen sewa secara perlahan di akhir tahun 2022.
Baca Juga: Knight Frank Sebut Rumah Tapak Paling Prospektif di 2023
Laporan Jakarta Property Highlight terbaru mencatat penguatan tipis pada tingkat hunian sektor apartemen sewa di Jakarta dibanding semester sebelumnya menjadi 60,99%. Rerata harga sewa juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,99% (YoY).
Willson Kalip, Country Head Knight Frank Indonesia, mengungkapkan, “Perbaikan pertumbuhan ekonomi berimplikasi positif terhadap perbaikan performa sektor apartemen sewa di akhir tahun 2022, namun kekhawatiran resesi global memberikan kewaspadaan tersendiri yang terekam dari belum optimalnya performa apartemen sewa di akhir tahun 2022”.
Sementara itu, Senior Research Advisor, Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menyebutkan, “Kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari Jepang, India, Korea untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesia berdampak positif terhadap perbaikan performa subsektor apartemen sewa pada semester kedua tahun 2022”
Juga tercatat bahwa kontribusi pasar domestik untuk keterisian ruang apartemen sewa dalam jangka pendek melalui tren staycation terus berlangsung sampai akhir tahun 2022.
Baca Juga: Andava Aparthouse, Rumah Tapak Rasa Apartemen dengan Sertifikat Hak Milik
Sementara itu, terdapat pasokan tambahan dari proyek relaunch yang masuk ke pasar di semester II 2022. Akibatnya, jumlah pasokan apartemen sewa naik menjadi 9,395 unit per semester kedua tahun 2022. Jika dilihat hingga 2028, maka masih akan ada 1,876 unit baru masuk ke pasar.
“Selain itu, tidak bisa dihindarkan, sekitar separuh dari total hunian vertikal baru yang seharusnya terjadwal masuk di akhir 2022 tertunda ke tahun 2023,” pungkas Syarifah. (zh1)
28 Comments