FINANSIAL

Soal Kuota FLPP, REI Masih Menunggu Balasan Surat ‘Cinta’ dari Presiden Jokowi

Kuota FLPP

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realstate Indonesia (REI) beberapa waktu lalu telah berkirim surat dan saat ini menunggu jawaban dari Presiden Joko Widodo terkait tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) rumah subsidi.

JAKARTA, www.indonesiahousing.id – Ketua Umum DPP Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto menyatakan keyakinannya akan adanya tambahan dan jaminan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) rumah bersubsidi. Hal itu diungkapkan Joko saat berbincang santai dengan awak media di Jakarta, Rabu, (31/7/2024).

Kuota FLPP
Joko Suranto, Ketua Umum Realestat Indonesia (REI).

Menurutnya, REI meyakini pemerintah akan berpihak kepada kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). “Kami tetap berkeyakinan bahwa ketika ada keberpihakan, maka keputusan apapun dapat dilakukan pemerintah. REI berharap kuota FLPP bisa ditambah, setidaknya seperti realisasi tahun 2023 sebanyak 229.000 unit,” ucap Joko Suranto.

Baca Juga: Ngeri! 40 Persen Pengajuan KPR Ditolak, Ketum REI Minta Aturan Pinjol Diperketat

Ia juga menambahkan, REI telah berkirim surat dan saat ini menunggu jawaban dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan yang dihadapi pengembang perumahan tersebut. REI juga menunggu konfirmasi kapan rapat Kementerian Koordinator Perekonomian yang diikuti antar kementerian termasuk Kementerian Keuangan untuk membahas kuota tambahan FLPP akan dilaksanakan.

“Saat ini bangsa kita sedang fokus mengatasi backlog perumahan yang besar sekali. Tetapi anggaran kuota FLPP 2024 turun hampir 30 persen dibanding 2023, sehingga menimbulkan kesulitan dan ketidak pastian pada mereka yang ingin membeli rumah. Dan juga menjadi ketidak pastian bagi pengembang yang sudah berjuang membantu pemerintah untuk menyediakan rumah bagi MBR,” kata Joko Suranto.

Baca Juga: Rakernas APERSI 2024: BP3 Bisa Menjadi Kunci Mengatasi Backlog Perumahan

Posisi kurangnya kuota FLPP ini, ungkapnya, juga akan menimbulkan ketidakpastian terhadap program 3 juta rumah Prabowo-Gibran, sehingga kuota FLPP mesti ditambah agar masyarakat yakin bahwa pemerintahan baru mendatang mampu mengeksekusi program 3 juta rumah yang sudah dijanjikan.

Sebagaimana di wartakan beberapa waktu lalu, data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyebutkan total realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) rumah subsidi hingga 13 Juni 2024 sudah mencapai 80.134 unit atau mendekati 50% dari total kuota FLPP tahun ini sebanyak 166.000 unit. Sementara merujuk tren realisasi rumah subsidi pasca pandemi atau sejak 2022, rata-rata realisasi rumah subsidi per bulan mencapai 20.034 sampai 20.818 unit.

Baca Juga: Ketum REI: Jaminan Kuota Subsidi Perumahan Mutlak Dibutuhkan

Dengan tren realisasi sekitar 20.000-an unit per bulan itu, maka diperkirakan kuota rumah subsidi tahun 2024 akan habis pada Agustus atau September 2024 mendatang. Terlebih, tren permintaan dan realisasi FLPP biasanya akan meningkat di semester kedua.  (zh1).

Redaksi@indonesiahousing.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *